Minggu, 01 Juni 2014

Hakikat Evaluasi Pendidikan




KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb....
            Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis mampu menyelesaikan “MAKALAH” ini dengan tepat waktu yang berjudul “ Hakikat Evaluasi Pendidikan “
Sholawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Allah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan para pengikut-pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak kekurangan yang terdapat dalam “MAKALAH” ini , karna hal itu penulis memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada teman-teman dan para pembaca yang budiman. Sekiranya penulis meminta kritikan dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan pembuatan “MAKALAH” selanjutnya dan semoga “MAKALAH”  ini bermanfaat bagi teman-teman dan para pembaca yang budiman walau “MAKALAH” ini masi cukup jauh dari kesempurnaan.



Palu, 30 – 05 - 2014


Rosnawati



ii
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang ..................................................................................................... 1
2.      Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
3.      Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

B.     PEMBAHASAN
1.      Hakikat Evaluasi Pendidikan ............................................................................... 3
2.      Fungsi Evaluasi Pendidikan ................................................................................. 4
3.      Cakupan Evaluasi Pendidikan .............................................................................. 7
4.      Manfaat Evaluasi Pendidikan .............................................................................. 8

C.     PENUTUP
1.      Kesimpulan ........................................................................................................... 10
2.      Saran ..................................................................................................................... 11

   DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12
 


A.   PENDAHULUAN
                     
1.      Latar Belakang

Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, dapat diketahui titik kelemahan sehingga dapat mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Tanpa evaluasi, sulit sekali mengetahui seberapa jauh keberhasilan pelaksanaaan program pendidikan. Secara umum evaluasi pendidikan adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program-program kependidikan.
Evaluasi pendidikan merupakan suatu proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai pencapaian lembaga pendidikan terhadap program-program kependidikan yang sudah terlaksana. Hasil evaluasi pendidikan sangat diperlukan untuk menyusun berbagai kebijakan yang akan diambil oleh lembaga pendidikan. Dengan demikian, evaluasi pendidikan merupakan suatu keniscayaan dalam lembaga pendidikan, baik sekolah maupun madrasah.
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap out put yang dihasilkannya. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam tujuan pendidikan Islam, maka usaha pendidikan itu dapat dinilai berhasil, tetapi jika sebaliknya, maka ia dinilai gagal.
Dari sisi ini dapat difahami betapa urgennya evaluasi dalam proses  kependidikan Islam. Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana evaluasi pendidikan Islam dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam proses pendidikan Islam. Dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Sedangkan dalam ruang lingkup luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses pendidikan Islam dalam mencapai tujuan pendidikan yang di cita-citakan.



2.      Rumusan Masalah

1.      Apakah yang di maksud dengan hakikat evaluasi pendidikan ?
2.      Bagaimanakah fungsi dari evaluasi pendidikan ?
3.      Apakah cakupan evaluasi pendidikan ?
4.      Bagaimanakah manfaat evaluasi Pendidikan ?



3.      Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui maksud dari hakikat evaluasi pendidikan.
2.      Untuk memahami fungsi dari evaluasi pendidikan.
3.      Untuk mengetahui cakupan dari evaluasi pendidikan.
4.      Untuk mengetahui manfaat evaluasi Pendidikan.


















B.   PEMBAHASAN

1.      Hakikat Evaluasi Pendidikan

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Value” dengan arti nilai atau harga, “to evaluate” dengan arti menentukan nilainya, dan “evaluation” dengan arti penilaian (terhadap sesuatu). Dengan demikian, secara harfiah evaluasi pendidikan dapat diberikan arti penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Evaluasi adalah perbuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris, evaluation, dalam bahasa Arab, Al-taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value dalam bahasa Arab Al-qimah, dalam bahasa Indonesia berarti nilai.
                                             
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut :
a.       Evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
b.      Evaluasi pendidikan adalah usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.[1]

Evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan perestasi belajar siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950). Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.
Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.[2]

Pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada dua dimensi, yaitu : Pertama, dimensi dialektikal horizontal. Kedua, dimensi ketundukan vertikal. Pada dimensi dialektikal horizontal pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman tentang kehidupan konkrit yang terkait dengan diri, sesama manusia dan alam semesta. Sedangkan pada dimensi kedua, pendidikan sains dan teknologi, selain menjadi alat untuk memanfaatkan, memelihara dan melestarikan sumber daya alam, juga hendaknya menjadi jembatan dalam mencapai hubungan yang abadi dengan Sang Pencipta, Allah SWT.[3]

2.      Fungsi Evaluasi Pendidikan

Dalam keseluruan proses pendidikan, secara garis besar evaluasi berfungsi untuk:
a.       Mengetahui kemajuan kemapuan belajar siswa
b.      Mengetahui status akademis seseorang siswa dalam kelompoknya/kelasnya.
c.       Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran.
d.      Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.
e.       Menunjang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang bersangkutan.
f.       Memberi laporan kepada siswa dan orang tua siswa
g.      Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa.
h.      Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan dan perencanaan pendidikan.
i.        Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan.
j.        Merupakan bahan feed back bagi siswa, guru dan program pengajaran.
k.      Alat motivasi belajar-mengajar.
                                           
Dengan mengetahui manfaat evaluasi dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa macam, antara lain:

a.       Evaluasi berfungsi sebagai selektif
Guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya. seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan yang antara lain adalah untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b.      Evaluasi berfungsi sebagai diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. jadi dengan mengadakan evaluasi guru dapat mendiagnosis kepada para siswanya tentang kebaikan dan kelemahan.
c.       Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan
Evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil untuk diterapkan. keberhasilan program tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.

Fungsi evaluasi pendidikan juga dapat dilihat dari tiga segi yaitu:
      a.       Segi psikologik
Secara psikologik, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut :
      1)      Bagi anak didik, evaluasi akan memberikan pedoman atau pegangan kepada anak didik untuk mengenal kapasitas meupun status dirinya sendiri di tengah kelompoknya.
      2)      Bagi pendidik, evaluasi memberikan kepastian-kepastian atau ketetapan hati, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya membawa hasil, sehingga ia memiliki pedoman atau pegangan yang pasti guna menentukan langkah selanjutnya.
      b.    Segi didaktik
Secara didaktik, fungsi yang dimiliki oleh evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut:
      1)      Bagi anak didik, evaluasi akan memberikan dorongan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
      2)      Bagi pendidik, evaluasi pendidikan mempunyai banyak fungsi diantaranya yaitu :
      a.      Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha atau prestasi anak didiknya, baik dalam hal kelebihannya. Jadi disini evaluasi mempunyai fungsi diagnostik.
      b.    Memberikan informasi yang sangat berguna bagi pendidik untuk mengetahui posisi anak didik dalam kelompoknya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
      c.     Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status anak didik, apakah seorang anak didik diterima di sekolah tertentu ataukah tidak. Fungsi evaluasi yang demikian ini disebut fungsi selektif.
      d.    Memberikan pedoman untuk mencri upaya atau jalan keluar bagi anak didik yang memerlukannya. Dalam hal demikian dapat dikatakan berfungsi sebagai bimbingan.
      e.     Memberikan petunjuk tentang sejauh mana suatu program pendidikan telah berhasil diterapkan. Dalam dal demikian maka evaluasi dikatakan berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
      c.   Segi administratif
Adapun secara administratif, evaluasi dalam lapangan pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut :
      1)      Memberikan bahan laporan tentang kemajuan atau perkembangan anak didik, setelah mereka mengalami proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu.
      2)      Memberikan bahan-bahan keterangan (data) yang sangat penting bagi pendidik atau lembaga pendidikan dalam mengambil keputusan pendidikan.
      3)      Memberikan gambaran tentang hasil-hasil yang telah dicapai dan apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Sementara itu Daryanto menyebutkan fungsi evaluasi pendidikan sebagai berikut:
      a.       Perbaikan sistem
Dalam konteks ini, fungsi evaluasi lebih bersifat konstruktif, karena informasi hasil penilaian dijadikan input bagai perbaikan-perbaikan yang diperlukan di dalam sistem pendidikan yang sedang dikembangkan. Disini evaluasi lebih merupakan kebutuhan yang datang dari dalam sistem itu sendiri karena evaluasi ini dipandang sebagai faktor yang memungkinkan dicapainya hasil pengembangan yang optimal dari sistem yang bersangkutan.
      b.      Pertanggung jawaban kepada pemerintah dan masyarakat
Selama dan terutama pada akhir fase pengembangan sistem pendidikan, perlu adanya semacam pertanggungjawaban (accountability) dari pihak pengembangan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang dimaksud mencakup baik pihak yang mensponsori kegiatan pengembangan sistem tersebut, maupun pihak yang akan menjadi konsumen dari sistem yang telah dikembangkan. Dengan kata lain, pihak-pihak tersebut mencakup pemerintah, masyarakat, orang tua, petugas-petugas pendidikan dan pihak-pihak lainnya yang ikut mensponsori kegiatan pengembangan sistem yang bersangkutan.
Bagi pihak pengembang tujuan yang kedua ini tidak dipandang sebagai suatu kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu “keharusan” dari luar. Sekalipun demikian hal ini tidak bisa kita hindarkan karena persoalan ini mencakup pertanggung jawaban sosial, ekonomi dan moral, yang sudah merupakan suatu konskwensi logis dalam kegiatan pembaruan pendidikan.
      c.       Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
Tindak lanjut hasil pengembangan sistem pendidikan dapat berbentuk jawaban atas dua kemungkinan pertanyaa : pertama, apakah sistem baru tersebut akan atau tidak akan disebarkan ? kedua, dalam kondisi yang bagaimana dan dengan cara yang bagaimana pula sistem baru tersebut akan disebar luaskan
Fungsi evaluasi pendidikan juga dikemukakan oleh Nana Sudjana dengan menyebutkan tiga fungsi evaluasi, yaitu:
      a.       Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan instruksional.
      b.      Umpan balik bagi perbaikan proses balajar mengajar, perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksioanal, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain.
      c.       Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan ini dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.[4]

3.      Cakupan Evaluasi Pendidikan

                  Mengingat luasnya cakupan bidang pendidikan, dapat diidentifikasikan bahwa evaluasi pendidikan pada perinsipnya dapat di kelompokkan ke dalam tiga cakupan penting, yaitu : a. evaluasi pembelajaran. b. evaluasi program, dan c. evaluasi system. Hal ini sesuai dengan Pasal 57 ayat 2, UU RI No. 20 Tahun 2003. Evaluasi di lakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan.
                  Evaluasi pembelajaran merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi pembelajaran kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi yang di lakukan oleh seoraang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Bagi seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak terpisahkan dari kegiatan mengajar, karna melalui evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi tentang pencapaian hasil belajar. Di samping itu, dengan evaluasi seorang guru juga akan mendapatkan informasi tentang materi yang telah ia gunakan, apakah dapat di terima oleh para siswanya atau tidak.
                  Evaluasi program mencakup pokok bahasan yang lebih luas. Cakupan bisa di mulai dari evaluasi kurikulum sampai pada evaluasi program dalam suatu bidang studi. Sesuai dengan cakupan yang lebih luas maka yang menjadi objek evaluasi program juga dapat bervariasi, termasuk diantaranya kebijakan program, implimentasi program, dan efektifitas program.
                  Evaluasi system merupakan evaluasi di bidang yang paling luas. Macam – macam kegiatan yang termasuk evaluasi system di antaranya : evaluasi diri, evaluasi internal, evaluasi eksternal, dan evaluasi kelembagaan untuk mencapai tujuan tertentu suatu lembaga, sebagai contoh : evaluasi akreditasi lembaga pendidikan.
                 
4.      Manfaat Evaluasi Pendidikan

Jika sebelum membeli jeruk kita tidak memilih dahulu mana jeruk yang baik di bandingkan dengan yang kurang baik, maka kita akan memperoleh jeruk seadanya. Mungkin baik, tetapi ada kemungkinan tidak baik. Yang jelas, kita belum tentu memperoleh jeruk yang berkualitas baik jika tidak di dahului dengan kegiatan mengevaluasi.
            Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi mempunyai manfaat ditinjau dari berbagai segi.
a)         Manfaatnya Bagi Siswa
            Dengan di adakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang di berikan oleh guru. Hasil yang di peroleh dari pekerjaan evaluasi ini ada 2 kemungkinan :
1.      Memuaskan    
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan, dan hal itu menyenangkan, tentu keputusan itu ingin di perolehnya lagi pada kesempatan lain. Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, untuk mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi. Keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang di peroleh dan usahanya menjadi kurang gigih untuk kesempatan berikutnya.
2.      Tidak Memuaskan
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia lalu belajar giat. Namun demikian,  keadaan sebaliknya dapat terjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemauannya menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.


b)         Manfaat Bagi Guru
- Dengan hasil penilaian yang di peroleh, guru dapat mengetahui siswa-siswa yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan. 
- Guru akan mengetahui apakah materi yang di ajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga tidak perlu  mengadakan perubahan untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang.
- Guru akan mengetahui apakah metode yang di gunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar dari siswa memperoleh angka jelek pada evaluasi yang di adakan, mungkin hal ini di sebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian halnya, maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam mengajar.

c)         Manfaat Bagi Sekolah
- Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin sesuatu sekolah.
- Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
- Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun,  dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari angka-angka yang di peroleh siswa.

Secara terperinci dan sesuai dengan urutan kejadiannya, dalam proses transformasi ini evaluasi dibedakan atas tiga jenis, yakni sebelum, selama, dan sesudah terjadi proses dalam kegiatan sekolah. Dalam hal ini, para pelaksana pendidikan selalu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai dan tinjauannya selalu di arahkan pada siswa secara perseorangan (individual) maupuan kelompok (per kelas atau perangkatan).[5]







C.   PENUTUP


1)      Kesimpulan.

Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris, evaluation, dalam bahasa Arab, Al-taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value dalam bahasa Arab Al-qimah, dalam bahasa Indonesia berarti nilai.

Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut :
a.       Evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
b.      Evaluasi pendidikan adalah usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.
     
Dalam keseluruan proses pendidikan, secara garis besar evaluasi berfungsi untuk:
a.       Mengetahui kemajuan kemapuan belajar siswa
b.      Mengetahui status akademis seseorang siswa dalam kelompoknya/kelasnya.
c.       Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran.
d.      Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.
e.       Menunjang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang bersangkutan.
f.       Memberi laporan kepada siswa dan orang tua siswa
g.      Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa.
h.      Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan dan perencanaan pendidikan.
i.        Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan.
j.        Merupakan bahan feed back bagi siswa, guru dan program pengajaran.
k.      Alat motivasi belajar-mengajar.

                 


                  Mengingat luasnya cakupan bidang pendidikan, dapat diidentifikasikan bahwa evaluasi pendidikan pada perinsipnya dapat di kelompokkan ke dalam tiga cakupan penting, yaitu : a. evaluasi pembelajaran. b. evaluasi program, dan c. evaluasi system. Hal ini sesuai dengan Pasal 57 ayat 2, UU RI No. 20 Tahun 2003. Evaluasi di lakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan.

            Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi mempunyai manfaat ditinjau dari berbagai segi.
a)                  Manfaatnya Bagi Siswa.
b)                  Manfaat Bagi Guru.
c)                  Manfaat Bagi Sekolah.




2)      Saran.

Dari pembahasan makalah di atas yang berjudul “Hakikat Evaluasi Pendidikan”, penulis menyarankan kepada para pembaca yang budiman khususnya teman – teman para calon guru ( PAI ) agar kiranya dalam melaksanakan tugas kelak nantinya teman – teman haruslah berlaku adil dalam mengevaluasi para peserta didik. Berlaku adil dan jujur dalam memberikan nilai kepada para peserta didik sesuai dengan hasil yang mereka peroleh. Penulis berharap agar kiranya tidak ada terjadi diskriminasi di dalamnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.









DAFTAR PUSTAKA


-          Sudijono Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 2011. 
-          Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. 2008.
-          http://na-camhiel.blogspot.com/2012/04/hakikat-evaluasi-pendidikan-islam.html.  22 – 04 – 2014 ( 23 : 45 WITA )
-          Diposkan oleh Khomsatur Rodliyah di 08.39.    22 – 04 – 2014 ( 24 : 00 )
-          Diposkan oleh Na Husdiana, S.PdI di 02.08       28 – 5 – 2014 ( 10 : 50 )
                                                                                                   


[1]Sudijono Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 2011.h. 1 - 2
[2] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. 2008. hal. 3
                                                                                                                                                      
[3]http://na-camhiel.blogspot.com/2012/04/hakikat-evaluasi-pendidikan-islam.html.  22 – 04 – 2014          ( 23 : 45 WITA )
[4] Diposkan oleh Khomsatur Rodliyah di 08.39. 22 – 04 – 2014 ( 24 : 00 )
[5]Diposkan oleh Na Husdiana, S.PdI di 02.08 28 – 5 – 2014 ( 10 : 50 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar