KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb....
Alhamdulillah puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah
sehingga penulis mampu menyelesaikan “MAKALAH” ini dengan tepat waktu yang
berjudul “ Hakikat Evaluasi Pendidikan “
Sholawat
serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Allah
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan para pengikut-pengikutnya
yang setia hingga akhir zaman.
Penulis
menyadari bahwa begitu banyak kekurangan yang terdapat dalam “MAKALAH” ini ,
karna hal itu penulis memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada teman-teman dan
para pembaca yang budiman. Sekiranya penulis meminta kritikan dan saran yang
sifatnya membangun guna penyempurnaan pembuatan “MAKALAH” selanjutnya dan
semoga “MAKALAH” ini bermanfaat bagi
teman-teman dan para pembaca yang budiman walau “MAKALAH” ini masi cukup jauh
dari kesempurnaan.
Palu, 30 – 05 - 2014
Rosnawati
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ....................................................................................................... i
PENGANTAR
................................................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ................................................................................................................... iii
A. PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang ..................................................................................................... 1
2. Rumusan
Masalah ................................................................................................ 2
3. Tujuan
Penulisan .................................................................................................. 2
B. PEMBAHASAN
1. Hakikat
Evaluasi Pendidikan ............................................................................... 3
2. Fungsi
Evaluasi Pendidikan ................................................................................. 4
3. Cakupan
Evaluasi Pendidikan .............................................................................. 7
4. Manfaat
Evaluasi Pendidikan .............................................................................. 8
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
........................................................................................................... 10
2. Saran
..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan
seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi,
maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi
pula, dapat diketahui titik kelemahan sehingga dapat mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Tanpa evaluasi, sulit
sekali mengetahui seberapa jauh keberhasilan pelaksanaaan program pendidikan.
Secara umum evaluasi pendidikan adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui
tingkat keberhasilan pelaksanaan program-program kependidikan.
Evaluasi pendidikan merupakan suatu proses kegiatan untuk
mendapatkan informasi data mengenai pencapaian lembaga pendidikan terhadap
program-program kependidikan yang sudah terlaksana. Hasil evaluasi pendidikan
sangat diperlukan untuk menyusun berbagai kebijakan yang akan diambil oleh
lembaga pendidikan. Dengan demikian, evaluasi pendidikan merupakan suatu
keniscayaan dalam lembaga pendidikan, baik sekolah maupun madrasah.
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai
tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap out put yang
dihasilkannya. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam
tujuan pendidikan Islam, maka usaha pendidikan itu dapat dinilai berhasil,
tetapi jika sebaliknya, maka ia dinilai gagal.
Dari sisi ini dapat difahami betapa urgennya evaluasi dalam
proses kependidikan Islam. Berdasarkan uraian di atas, maka secara
sederhana evaluasi pendidikan Islam dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan
untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam proses pendidikan Islam.
Dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui
tingkat keberhasilan peserta didik. Sedangkan dalam ruang lingkup luas,
evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu
proses pendidikan Islam dalam mencapai tujuan pendidikan yang di cita-citakan.
2.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan hakikat
evaluasi pendidikan ?
2. Bagaimanakah fungsi dari evaluasi
pendidikan ?
3. Apakah cakupan evaluasi pendidikan ?
4. Bagaimanakah manfaat evaluasi
Pendidikan ?
3.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari hakikat
evaluasi pendidikan.
2. Untuk memahami fungsi dari evaluasi
pendidikan.
3. Untuk mengetahui cakupan dari
evaluasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui manfaat evaluasi
Pendidikan.
B.
PEMBAHASAN
1.
Hakikat Evaluasi Pendidikan
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
yaitu “Value” dengan arti nilai atau harga, “to evaluate” dengan
arti menentukan nilainya, dan “evaluation” dengan arti penilaian
(terhadap sesuatu). Dengan demikian, secara harfiah evaluasi pendidikan dapat
diberikan arti penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Evaluasi adalah perbuatan
pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan dapat
dipertanggung jawabkan. Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris, evaluation,
dalam bahasa Arab, Al-taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian.
Akar katanya adalah value dalam bahasa Arab Al-qimah, dalam
bahasa Indonesia berarti nilai.
Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai
evaluasi pendidikan sebagai berikut :
a.
Evaluasi pendidikan adalah proses
kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang
telah ditentukan.
b. Evaluasi pendidikan adalah usaha
untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi
penyempurnaan pendidikan.[1]
Evaluasi pendidikan selalu dikaitkan
dengan perestasi belajar siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph
Tyler (1950). Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana
tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya.
Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang, yakni
Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses
evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.[2]
Pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada dua dimensi, yaitu
: Pertama, dimensi dialektikal horizontal. Kedua, dimensi ketundukan vertikal.
Pada dimensi dialektikal horizontal pendidikan hendaknya dapat mengembangkan
pemahaman tentang kehidupan konkrit yang terkait dengan diri, sesama manusia
dan alam semesta. Sedangkan pada dimensi kedua, pendidikan sains dan teknologi,
selain menjadi alat untuk memanfaatkan, memelihara dan melestarikan sumber daya
alam, juga hendaknya menjadi jembatan dalam mencapai hubungan yang abadi dengan
Sang Pencipta, Allah SWT.[3]
2.
Fungsi Evaluasi Pendidikan
Dalam keseluruan proses pendidikan, secara garis besar
evaluasi berfungsi untuk:
a.
Mengetahui kemajuan kemapuan belajar
siswa
b. Mengetahui status akademis seseorang
siswa dalam kelompoknya/kelasnya.
c.
Mengetahui penguasaan, kekuatan dan
kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran.
d. Mengetahui efisiensi metode mengajar
yang digunakan guru.
e.
Menunjang pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah yang bersangkutan.
f.
Memberi laporan kepada siswa dan
orang tua siswa
g. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
keperluan promosi siswa.
h. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
keperluan pengurusan dan perencanaan pendidikan.
i.
Memberi informasi kepada masyarakat
yang memerlukan.
j.
Merupakan bahan feed back
bagi siswa, guru dan program pengajaran.
k. Alat motivasi belajar-mengajar.
Dengan mengetahui manfaat evaluasi dari berbagai segi dalam
sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi
ada beberapa macam, antara lain:
a.
Evaluasi berfungsi sebagai selektif
Guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap
siswanya. seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan yang antara lain adalah
untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b. Evaluasi berfungsi sebagai
diagnostik
Apabila
alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. jadi dengan mengadakan
evaluasi guru dapat mendiagnosis kepada para siswanya tentang kebaikan dan
kelemahan.
c.
Evaluasi berfungsi sebagai
pengukuran keberhasilan
Evaluasi
ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil untuk
diterapkan. keberhasilan program tersebut ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem
kurikulum.
Fungsi evaluasi pendidikan juga dapat dilihat dari tiga segi
yaitu:
a.
Segi psikologik
Secara psikologik, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Bagi anak didik, evaluasi akan memberikan
pedoman atau pegangan kepada anak didik untuk mengenal kapasitas meupun status
dirinya sendiri di tengah kelompoknya.
2) Bagi pendidik, evaluasi memberikan
kepastian-kepastian atau ketetapan hati, sudah sejauh manakah kiranya usaha
yang telah dilakukannya membawa hasil, sehingga ia memiliki pedoman atau
pegangan yang pasti guna menentukan langkah selanjutnya.
b. Segi
didaktik
Secara didaktik, fungsi yang dimiliki oleh evaluasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Bagi anak didik, evaluasi akan
memberikan dorongan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
2) Bagi pendidik, evaluasi pendidikan
mempunyai banyak fungsi diantaranya yaitu :
a. Memberikan landasan untuk menilai
hasil usaha atau prestasi anak didiknya, baik dalam hal kelebihannya. Jadi
disini evaluasi mempunyai fungsi diagnostik.
b. Memberikan informasi yang sangat
berguna bagi pendidik untuk mengetahui posisi anak didik dalam kelompoknya.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
c. Memberikan bahan yang penting untuk
memilih dan kemudian menetapkan status anak didik, apakah seorang anak didik
diterima di sekolah tertentu ataukah tidak. Fungsi evaluasi yang demikian ini
disebut fungsi selektif.
d. Memberikan pedoman untuk mencri
upaya atau jalan keluar bagi anak didik yang memerlukannya. Dalam hal demikian
dapat dikatakan berfungsi sebagai bimbingan.
e. Memberikan petunjuk tentang sejauh
mana suatu program pendidikan telah berhasil diterapkan. Dalam dal demikian
maka evaluasi dikatakan berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
c. Segi
administratif
Adapun secara administratif, evaluasi dalam lapangan
pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut :
1) Memberikan bahan laporan tentang
kemajuan atau perkembangan anak didik, setelah mereka mengalami proses
pendidikan dalam jangka waktu tertentu.
2) Memberikan bahan-bahan keterangan
(data) yang sangat penting bagi pendidik atau lembaga pendidikan dalam
mengambil keputusan pendidikan.
3) Memberikan gambaran tentang
hasil-hasil yang telah dicapai dan apa yang harus dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Sementara itu Daryanto menyebutkan fungsi evaluasi
pendidikan sebagai berikut:
a.
Perbaikan sistem
Dalam konteks ini, fungsi evaluasi lebih bersifat
konstruktif, karena informasi hasil penilaian dijadikan input bagai
perbaikan-perbaikan yang diperlukan di dalam sistem pendidikan yang sedang
dikembangkan. Disini evaluasi lebih merupakan kebutuhan yang datang dari dalam
sistem itu sendiri karena evaluasi ini dipandang sebagai faktor yang
memungkinkan dicapainya hasil pengembangan yang optimal dari sistem yang
bersangkutan.
b. Pertanggung jawaban kepada
pemerintah dan masyarakat
Selama dan terutama pada akhir fase pengembangan sistem
pendidikan, perlu adanya semacam pertanggungjawaban (accountability)
dari pihak pengembangan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak
yang dimaksud mencakup baik pihak yang mensponsori kegiatan pengembangan sistem
tersebut, maupun pihak yang akan menjadi konsumen dari sistem yang telah
dikembangkan. Dengan kata lain, pihak-pihak tersebut mencakup pemerintah,
masyarakat, orang tua, petugas-petugas pendidikan dan pihak-pihak lainnya yang
ikut mensponsori kegiatan pengembangan sistem yang bersangkutan.
Bagi
pihak pengembang tujuan yang kedua ini tidak dipandang sebagai suatu kebutuhan
dari dalam melainkan lebih merupakan suatu “keharusan” dari luar. Sekalipun
demikian hal ini tidak bisa kita hindarkan karena persoalan ini mencakup
pertanggung jawaban sosial, ekonomi dan moral, yang sudah merupakan suatu
konskwensi logis dalam kegiatan pembaruan pendidikan.
c.
Penentuan tindak lanjut hasil
pengembangan
Tindak lanjut hasil pengembangan sistem pendidikan dapat
berbentuk jawaban atas dua kemungkinan pertanyaa : pertama, apakah sistem baru
tersebut akan atau tidak akan disebarkan ? kedua, dalam kondisi yang bagaimana
dan dengan cara yang bagaimana pula sistem baru tersebut akan disebar luaskan
Fungsi evaluasi pendidikan juga dikemukakan oleh Nana
Sudjana dengan menyebutkan tiga fungsi evaluasi, yaitu:
a.
Alat untuk mengetahui tercapai
tidaknya tujuan instruksional. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu
pada rumusan-rumusan tujuan instruksional.
b. Umpan balik bagi perbaikan proses
balajar mengajar, perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksioanal,
kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain.
c.
Dasar dalam menyusun laporan
kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan ini dikemukakan
kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk
nilai-nilai prestasi yang dicapainya.[4]
3. Cakupan
Evaluasi Pendidikan
Mengingat
luasnya cakupan bidang pendidikan, dapat diidentifikasikan bahwa evaluasi
pendidikan pada perinsipnya dapat di kelompokkan ke dalam tiga cakupan penting,
yaitu : a. evaluasi pembelajaran. b. evaluasi program, dan c. evaluasi system.
Hal ini sesuai dengan Pasal 57 ayat 2, UU RI No. 20 Tahun 2003. Evaluasi di
lakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur
formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan.
Evaluasi
pembelajaran merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup
kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi pembelajaran
kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi yang di lakukan oleh seoraang guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Bagi seorang guru, evaluasi
pembelajaran adalah media yang tidak terpisahkan dari kegiatan mengajar, karna
melalui evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi tentang pencapaian
hasil belajar. Di samping itu, dengan evaluasi seorang guru juga akan
mendapatkan informasi tentang materi yang telah ia gunakan, apakah dapat di
terima oleh para siswanya atau tidak.
Evaluasi
program mencakup pokok bahasan yang lebih luas. Cakupan bisa di mulai dari
evaluasi kurikulum sampai pada evaluasi program dalam suatu bidang studi.
Sesuai dengan cakupan yang lebih luas maka yang menjadi objek evaluasi program
juga dapat bervariasi, termasuk diantaranya kebijakan program, implimentasi
program, dan efektifitas program.
Evaluasi
system merupakan evaluasi di bidang yang paling luas. Macam – macam kegiatan
yang termasuk evaluasi system di antaranya : evaluasi diri, evaluasi internal,
evaluasi eksternal, dan evaluasi kelembagaan untuk mencapai tujuan tertentu
suatu lembaga, sebagai contoh : evaluasi akreditasi lembaga pendidikan.
4.
Manfaat
Evaluasi Pendidikan
Jika sebelum membeli
jeruk kita tidak memilih dahulu mana jeruk yang baik di bandingkan dengan yang
kurang baik, maka kita akan memperoleh jeruk seadanya. Mungkin baik, tetapi ada
kemungkinan tidak baik. Yang jelas, kita belum tentu memperoleh jeruk yang berkualitas
baik jika tidak di dahului dengan kegiatan mengevaluasi.
Dalam
dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi mempunyai manfaat
ditinjau dari berbagai segi.
a) Manfaatnya
Bagi Siswa
Dengan
di adakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil
mengikuti pelajaran yang di berikan oleh guru. Hasil yang di peroleh dari
pekerjaan evaluasi ini ada 2 kemungkinan :
1. Memuaskan
Jika siswa memperoleh
hasil yang memuaskan, dan hal itu menyenangkan, tentu keputusan itu ingin di
perolehnya lagi pada kesempatan lain. Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi
yang cukup besar untuk belajar lebih giat, untuk mendapat hasil yang lebih
memuaskan lagi. Keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni siswa sudah merasa puas
dengan hasil yang di peroleh dan usahanya menjadi kurang gigih untuk kesempatan
berikutnya.
2. Tidak
Memuaskan
Jika siswa tidak puas
dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar keadaan itu tidak terulang
lagi. Maka ia lalu belajar giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi. Ada
beberapa siswa yang lemah kemauannya menjadi putus asa dengan hasil kurang
memuaskan yang telah diterimanya.
b) Manfaat
Bagi Guru
- Dengan hasil penilaian yang di
peroleh, guru dapat mengetahui siswa-siswa yang sudah berhak melanjutkan
pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan.
- Guru akan mengetahui apakah materi
yang di ajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga tidak perlu mengadakan perubahan untuk memberikan
pengajaran di waktu yang akan datang.
- Guru akan mengetahui apakah metode
yang di gunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar dari siswa
memperoleh angka jelek pada evaluasi yang di adakan, mungkin hal ini di
sebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian
halnya, maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam
mengajar.
c) Manfaat
Bagi Sekolah
- Apabila guru-guru mengadakan penilaian
dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula
apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan
atau belum. Hasil belajar merupakan cermin sesuatu sekolah.
- Informasi dari guru tentang tepat
tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi
perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
- Informasi hasil penilaian yang
diperoleh dari tahun ketahun, dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah
memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari angka-angka yang
di peroleh siswa.
Secara terperinci dan
sesuai dengan urutan kejadiannya, dalam proses transformasi ini evaluasi
dibedakan atas tiga jenis, yakni sebelum, selama, dan sesudah terjadi proses
dalam kegiatan sekolah. Dalam hal ini, para pelaksana pendidikan selalu
berorientasi pada tujuan yang akan dicapai dan tinjauannya selalu di arahkan
pada siswa secara perseorangan (individual) maupuan kelompok (per kelas atau
perangkatan).[5]
C.
PENUTUP
1)
Kesimpulan.
Evaluasi secara harfiah
berasal dari bahasa Inggris, evaluation, dalam bahasa Arab, Al-taqdir, dalam
bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value dalam bahasa Arab
Al-qimah, dalam bahasa Indonesia berarti nilai.
Lembaga Administrasi
Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut :
a. Evaluasi pendidikan adalah proses
kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang
telah ditentukan.
b. Evaluasi pendidikan adalah usaha untuk
memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan
pendidikan.
Dalam keseluruan proses pendidikan, secara garis besar
evaluasi berfungsi untuk:
a.
Mengetahui kemajuan kemapuan belajar
siswa
b. Mengetahui status akademis seseorang
siswa dalam kelompoknya/kelasnya.
c.
Mengetahui penguasaan, kekuatan dan
kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran.
d. Mengetahui efisiensi metode mengajar
yang digunakan guru.
e.
Menunjang pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah yang bersangkutan.
f.
Memberi laporan kepada siswa dan
orang tua siswa
g. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
keperluan promosi siswa.
h. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
keperluan pengurusan dan perencanaan pendidikan.
i.
Memberi informasi kepada masyarakat
yang memerlukan.
j.
Merupakan bahan feed back
bagi siswa, guru dan program pengajaran.
k. Alat motivasi belajar-mengajar.
Mengingat
luasnya cakupan bidang pendidikan, dapat diidentifikasikan bahwa evaluasi
pendidikan pada perinsipnya dapat di kelompokkan ke dalam tiga cakupan penting,
yaitu : a. evaluasi pembelajaran. b. evaluasi program, dan c. evaluasi system.
Hal ini sesuai dengan Pasal 57 ayat 2, UU RI No. 20 Tahun 2003. Evaluasi di
lakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur
formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan.
Dalam
dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi mempunyai manfaat
ditinjau dari berbagai segi.
a)
Manfaatnya Bagi Siswa.
b)
Manfaat Bagi Guru.
c)
Manfaat Bagi Sekolah.
2)
Saran.
Dari pembahasan makalah
di atas yang berjudul “Hakikat Evaluasi Pendidikan”, penulis menyarankan kepada
para pembaca yang budiman khususnya teman – teman para calon guru ( PAI ) agar
kiranya dalam melaksanakan tugas kelak nantinya teman – teman haruslah berlaku
adil dalam mengevaluasi para peserta didik. Berlaku adil dan jujur dalam
memberikan nilai kepada para peserta didik sesuai dengan hasil yang mereka
peroleh. Penulis berharap agar kiranya tidak ada terjadi diskriminasi di
dalamnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Sudijono
Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada. 2011.
-
Prof.
Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi
Aksara. 2008.
-
http://na-camhiel.blogspot.com/2012/04/hakikat-evaluasi-pendidikan-islam.html. 22 – 04 – 2014 ( 23 : 45 WITA )
-
Diposkan
oleh Khomsatur Rodliyah di 08.39. 22 – 04 – 2014 ( 24 : 00 )
-
Diposkan oleh Na Husdiana, S.PdI di
02.08 28 – 5 – 2014 ( 10 : 50 )
[1]Sudijono Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada. 2011.h. 1 - 2
[2] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. 2008. hal. 3
[3]http://na-camhiel.blogspot.com/2012/04/hakikat-evaluasi-pendidikan-islam.html.
22 – 04 – 2014 ( 23 : 45
WITA )
[4] Diposkan oleh Khomsatur Rodliyah di 08.39. 22 – 04 – 2014 ( 24 : 00 )
[5]Diposkan
oleh Na Husdiana, S.PdI di 02.08 28 – 5 – 2014 ( 10 : 50 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar